Tentunya momen kemerdekaan Indonesia sangat dinanti-nantikan masyarakat Indonesia. Setelah masa yang panjang dan dengan waktu yang lama Indonesia dijajah, pahlawan terdahulu rupanya telah bertekad dengan fokus untuk mencapai tujuan dalam memerdekakan Indonesia. Seperti amanat Usfik saat upacara HUT ke-78 RI, (17/8).

Upacara yang dihadiri semua santri dan santriwati, juga siswa-siswi SDIP, dan jajaran asatidz, yang dilaksanakan di lapangan kuning, makin terasa nikmat dan hikmatnya, karena rintikan gerimis yang sedikit membasahi. Dalam amanatnya, Usfik banyak memberikan Pelajaran baru dan pengingat lagi bagi para hadirin, salah satunya tentang bagaimana para pahlawan terdahulu, alim ulama, santri-santriwati terdhaulu memperjuangkan Indonesia.

Mereka sepakat satu niat dan tekad mengusir penjajah dari Indonesia. Para pejuang itu fokus, serius, untuk mengusir penjajah. Saking seriusnya mereka tak ingat lagi siapa keluarganya, dimana rumahnya, bagaimana kehidupannya. Mereka hanya fokus pada tujuannya, kemerdekaan. Dan itulah yang berhasil.

Usfik pun mengaitkannya dengan para santri dan santriwati Ponpes Ar-Rasyid agar bisa selalu fokus dan serius dalam belajar, mengamalkan man jadda wajada dimanapun dan kapanpun. Seorang santri yang tidak fokus, tentunya akan membuat tujuan yang ingin dicapai terhambat.

Lebih lanjut, Usfik ingatkan hal unik dalam amanatnya, musuh yang lebih bahaya saat ini bukan lagi negara penjajah, tapi hawa nafsu yang bisa menguliti keimanan dan menggerogoki tubuh manusia. Kalah dalam peperangan, termasuk syahid, tapi kalah dari melawan hawa nafsu adalah bagian dari orang yang merugi.

Pemalas adalah hawa nafsu paling bisa membahayakan manusia! tegasnya. Ada pula musuh kedua setelah malas, yaitu kurab, kurang adab tambahnya. Untuk itu, kita yang saat ini sudah berada di Ar-Rasyid, jangan lupa perangi musuh dalam diri sendiri, agar tidak terjajahi oleh diri sendiri.

Di akhir amanat, Usfik juga beri nasihat untuk para guru agar fokus dalam mengajar sesuai dengan maqomnya, Sayyidina Ali yang dikenal pintar dengan ilmu pengetahuannya. Agar anak dapat terdidik dengan baik. Mari kita serius di maqmnya masing-masing. Mari fokus di di urusannya masing-masing. Dan mari fokus untuk mencapai tujuan kita” tutup Usfik dalam amanat upacara.