Menumbuhkan soft skill santri, perlu dengan pendalaman teori dan praktik yang baik, dari asatidz. Apalagi santri-santriwati yang akan masuk ke jenjang 3 Aliyah, untuk menggantikan estafet DPA periode 2023/2024. Untuk itu penting rasanya fokus dan berupaya dalam program Latihan Kepemimpinan agar bisa mencetak santri-santriwati yang lebih terdidik, apalagi dalam hal kepemimpinan.
Berjumlah 156 orang, dengan rincian santri 56 orang, dan santriwati 100 orang, tatkala sangat antusias ikuti Latihan Kepemimpinan (LK) yang dilangsungkan selama tiga hari. 10 s/d 12 November diagendakan khusus santri, dan 17 s/d 19 diagendakan khusus untuk santriwati.
“Antusian anak-anak luar biasa.. Karena kegiatan materi disisipkan kegiatan ice breaking. Suasana tempat pelaksanaan juga mendukung kegiatan.” Ujar Ust Selamet selaku Ketua Panitia LK. LK yang sudah ada sejak 2014 tentunya terdapat beberapa kegiatan, seperti pendalaman materi yang langsung disampaikan ustaz-ustazah yang mumpuni, ibadah wajib dan sunnah secara berjamaah, latihan mars DPA, diselingi ice breaking dan outbound menjelang penutup acara.
Inovasi terus-dilakukan tahun ke tahun, tahun ini Ust Selamet sampaikan bahwa ada sedikit perubahan dari tahun sebelumnya, seperti materi dan pemateri, tempat dan waktu, dan terdapat tema “PATUH” (Paham Tugas Harian) menjadi kerangka besar kegiatan tahun ini, mengacu pada evaluasi DPA tahun ini.
Setelah LK dilangsungkan, tentunya follow up akan terus dilakukan, dengan menanyakan kesediaan dan bagaimana tekad santri-santriwati untuk bergabung di DPA, dan membimbing dimana penempatan posisi yang diharapkan santri-santriwati.
Delapan materi yang diisi ustaz-ustazah seperti materi kepemimpinan, manajemen dan keorganisasian, azas norma hukum dan memimpin, etika dan kepribadian, materi tupoksi, problem solving, Sejarah DPA, dan character building, diharapkan mampu memberikan Sebagian besar pemahaman tentang cara kerja DPA, tupoksi dan bagaimana sejarahnya.
“Harapan dan tuntutannya tentu para santri ini paham benar tentang upaya dan usaha kita dalam kegiatan penting program LK ini. Output-nya, menghasilkan DPA yang benar-benar bisa menjadi uswah hasanah bagi adiknya dalam menjalankan seluruh kegiatan yang berkenaan dengan DPA. menjadi DPA yang lebih baik dari sebelumnya. Sehingga kita tidak memandang program LK ini sekadar program formalitas saja.” Harap Ust Selamet.